BUDIDAYA KELAPA SAWIT

     Kelapa sawit atau Elaeis ini adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak Seperti, Minyak Masak, Minyak Industri, Maupun bahan bakar (Biodiesel) Yang perkebunanya menghasilkan keuntungan yang besar sehingga banyak hutan dan perkebunan yang lama di komversi menjadi perkebunan buah kelapa sawit. Nah... Negara indonesia kita ini adalah lumayan banyak penghasil minyak kelapa sawit terbesar di Dunia. Di negara indonesia penyebaranya di daerah Aceh, Pantai timur Sumatra, Jawa juga Sulawesi.

Cara penanaman kelapa sawit yang baik dan benar berikut ini saya berikan beberapa tips dalam menanam kelapa sawit tersebut. Tips ini di rangkum dari pengalaman penulis selama belajar dan bertanam tanaman kelapa sawit. Berikut di bawah ini tips terbaik mudah dan benar budidaya kelapa sawit.

1. Pada lahan daerah yang kering, Dan menanam kelapa sawit dengan sistem lembah tangkapan air. Maksutnya : Tanah di gali terlebih dahulu yang berbentuk bulat berdiameter (150 cm Sedalam 30 cm) Kemudian di Tengah-tengahnya di gali lubang petak yang berukuran (50 x 50 x 50 cm) Untuk lubang penanaman Bibit. Hal ini akan sangat membantu asupan Air, Karena sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain dari itu akan membantu Efisiensi pemupukan. Karena akan menghindari hanyutnya pupuk yang terbawa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya lumayan besar, Namun dalam jangka panjang perlakuan ini akan jauh lebih menguntungkan anda.


2. Pada lahan yang ada serangan hama tikusnya, Balutlah pangkal pohon sawit yang baru di tanam dengan kawat ram atau kawat kandang ayam setinggi (50 cm). Dan bagian bawah kawat haruslah kandas ke tanah, Dan bisa juga memakai Jala bekas. Kemudian pembalutan dilakukan dengan tidak terlalu ketat dan kuat, Agar pertumbuhan batang kelapa sawit tidak terganggu.


Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit
 

3. Apabila ada pohon kelapa sawit yang berbuah Jarum, Atau durinya saja yang banyak namun buah nya terlalu kecil, Stop, jangan di tebang atau di ganti, Kumpulkan sampah dedaunan kering sekitar pangkal batangnya kemudian bakar sampai daun pada pelapah terbawah pohon yang sedikit layu. Anda lakukan setiap 20 hari sekali atau setiap pemanenan buah kelapa sawit Sekitarnya. Selain dari itu buah jarumnya haruslah tetap di panen, Di buang, Dan pelapahnya juga di bersihkan sesuai rotasi pembersihan pelapah kelapa sawit yang lainya. Kemidian secara Berlahan-lahan pohon kelapa sawit ini akan berubah buahnya menjadi normal dan bagus layaknya buah sawit yang Normal.

4. Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam/Aluminiumnya (AL) Maka bisa di netralkan dengan meneburkan Pupuk Abu atau pupuk Dotani dan tanah kapur sebanyak (30 kg Perpohon). Hal seperti ini bisa juga di terapkan untuk lahan yang gambut dalam.

5. Ciri-ciri sawit jenis dura : Sabut buahnya tipis, Kernel (Tempurung bijinya) Besar dan tebal. Biji (Intinya) Juga besar atau berjumlah sampai 3 biji dalam satu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak di tanam oleh rakyat petani, Karena Bobot TBS nya yanglebih berat. Sebaliknya sawit jenis Tenera, Sawit tenera ini sabut kelapanya tebal, Kernelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot TBSnya lebih ringan di banding sawit jenis dura,Jenis tenera ini paling banyak di tanam di perkebunan besar karena rendemen atau pesentase CPO Nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan sangat menghemat usia peralatan pabrik buah kelapa sawit.

6. Jarak tanaman pohon buah sawit sebaiknya tidak kurang dari (9 x 8 Meter) Kecuali anda menggunakan bibit sawit unggul pelepah pendek. Sawit unggul pelepah pendek tersebut memang bisa di tanam lebih rapat dari pada sawit lokal. Dan lebih menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang maka hasilnya akan kalah sedikit di banding sawit lokal. Karena usia sawit lokal yang lebih panjang hingga (3-4 Tahun). Nah selain dari itu sawit unggul tandan buahnya akan sedikit mengecil apabila telah berusia diatas lokal. Sehingga sering patah atau tumbang jika datang badai atau angin besar.

Hal ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon sawitnya tinggal (60-75%) saja pada saat peremajaan. Bandingkan dengan sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran (90%) pohon masih berdiri.Selain dari faktor bibit, Faktor pemupukan juga ikut menetukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat batang dan akar pohon sawit menjadi rapuh.Ciri-ciri pohon sawit yang kebanyakan pupuk adalah, Batangnya Gundul, Sedikit sekali sisa pangkal pelapah yang masih menempel.   


7. Pada saat ini perkebunan melakukan Planting inter planting pada saat peremajaan tanaman buah sawit. Maksutnya : 3 tahun sebelum sawit tua diafkir atau di tumbang,Bibit sawit baru berumur 2 tahun setelah di tanam tepat diantara jarak tanak yang lama. Setelah tanaman baru berumur 3 tahun, Baru sawit lama di tumbang dengan (Buldozer) Dan ada juga membunuh pohon tua tersebut dengan meracun. Caranya : adalah batang di suntikkan racun kedalam lubang hasil pemboran tadi. Kemudian lubang di tutup lagi dengan tanah liat, Dan posisi lubang adalah mengarah ke bawah, Sehingga racun tidak tumpah, Dan jumlah racun berkisar (150 cc).

8. Bibit sawit yang berumur 2 tahun, Sebelum di bawa ke kebun sawit, Di potong terlebih dahulu semua pelapahnya Setengah, Kecuali di bagian Pucuk. Hal ini untuk mencegah Stress akibat penguapan air pohon yang berlebihan, Perhatikan, Jangan membuang tanah yang ada di dalam (Polibag) Dan polibag haruslah di buka sebelum bibit di tanamkan. Dan hentikan penyiraman bibit 2 hari sebelum di pindahkan ke kebun atau kelapangan Guna mencegah pecahnya tanah pada saat diangkut.

9. Waktu membongkar bibit besar dari dari tempat tanam pembibitanya, Lalu miringkan bibit kemudian potong akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Peringatan, jangan pernah menariknya dengan paksa,demikian saja sedikit tips dengan bertanam buah sawit. Apabila ada komentar atau yang ingin di perjelas silahkan saja anda hubungi No Hp (0812 6307 6562) Terimakasih atas postingan bapak http://peuyeumcipatat.blogspot.com.

Teknik Budidaya Sawit


1. Syarat pertumbuhan 


Iklim : Lama penyinaran matahari Rata-rata (5-7 jam/hari) Curah hujan tahunan (1.500-4.000 mm) Dan temperatur optimal (24-28 OC) Juga ketinggian tempat yang ideal antara (1-500 m dpl) Kecepatan angin (5-6 km/jam) Untuk membantu proses penyerbukan.

2. Media tanam

Tanah yang baik mengandung banyak lempung, Beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, Permukaan air tanah cukup dalam, Dan solum juga cukup dalam (80 cm) pH tanah 4-6,Dan tanah tidak berbatu,Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial,Tanah gambut saprik, Dataran pantai dan muara sungai dapat di jadikan perkebunan kelapa sawit.

3.Pedoman teknis budidaya kelapa sawit

Pembibitan dan penyemaian : Kecambah di masukkan polibag (12 x 23 atau 15 x 23 cm berisi 1,5-2,0kg) Tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam sedalam (2 cm) Dan tanah di polibag harus berumur sampai 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, Dan bibit di pindah tanamkan. Bibit dari dederan di pndahkan kedalam polibag (40 x 50 cm) setebal (0,11 mm) yang berisi (15-30 kg) tanah lapisan atas yang diayak, Dan sebelum bibit di tanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup/liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak (90 x 90 cm).

4. Pemeliharaan pembibitan

Penyiraman di lakukan 2 kali sehari, Dan penyiangan 2-3 kali sebelum atau di sesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, Berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus di buang. Seleksi di lakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut di bawah ini :

1. Pupuk makro

Minggu pertama : (15-15-6-4)
Minggu kedua dan tiga : (2 gram)       

Minggu keempat dan lima : (4 gr)
Minggu enam dan delapan : (6 gr)
Minggu ke sepuluh dan dua belas : (8 gr)
Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 g)
Minggu 22, 24, 26 & 28 (12gr)
Minggu 30, 32, 34 & 36 (17gr)
Minggu 38 & 40 (20gr).
Minggu 12-12-17-2 Minggu 19 & 21 (4gr) 
Minggu 23 & 25 (6gr)
Minggu untuk 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA minggu mulai 1-40 (air memercik 1-2cc/lt perbibit 1-2 minggu).

Dengan Catatan: Akan lebih baik pembibitan diselingi / SUPER NASA 1-3 kali digabungkan dengan dosis 1 botol + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air digunakan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman


Teknik Penanaman


Penentuan Pola TanamanPola tanam monokultur atau tumpangsari dapat. Tanaman penutup tanah (legume penutup tanaman LCC) di bidang perkebunan kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu ( gulma). Kacang-kacangan Penanaman harus dilaksanakan secepat persiapan lahan selesai.3.2.2. Tanaman Lubang pembuatan


Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50 × 40 cm sedalam 40 cm. Sisa tanah digali (20 cm) dipisahkan dari tanah di bawah. 9 × 9x9 m jarak. Daerah perbukitan, membuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.3.2.3. Penanaman Metode


Penanaman di awal musim hujan, setelah hujan turun terus. Sehari sebelum tanam, bibit dalam polybag flush. Lepaskan plastik polybag dengan hati-hati dan menaruh benih ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang telah tumbuh di kotoran selama 1 minggu + sekitar akar tanaman. Segera ditimbun dengan tanah digali. Tuang merata dengan dosis ± POC NASA 5-10 ml / liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup / tangki). Hasilnya akan lebih baik jika Anda menggunakan SUPER NASA. Adapun cara menggunakan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air digunakan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.



Pemeliharaan Tanaman

Jahitan dan SpasiDisulam dengan bibit tanaman mati berusia 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada sinar matahari kompetisi.3.3.2. PenyianganTanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.3.3.3. PemupukanAnjuran pemupukan sebagai berikut:Pupuk MakroUrea 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll225 kg / ha1000 kg / haTSP 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 48 & 60115 kg / ha750 kg / haMOP / KCl 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll200 kg / ha1.200 kg / haKieserite 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll75 kg / ha600 kg / haBorax 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll20 kg / ha40 kg / haNB. : Pupuk pertama harus di awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret-April).


POC NASAa. Dosis POC NASA mulai awal tanam:0-36 bln 2-3 tutup / diencerkan secukupnya dan tuangkan di sekitar pangkal batang, setiap 4-5 bulan> 36 bln 3-4 tutup / diencerkan secukupnya dan tuangkan di sekitar pangkal batang, setiap 3-4 bulanb. Dosis POC NASA produksi di pabrik yang ada tetapi tidak dari awal memakai POC NASATahap 1: Aplikasikan 3-4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bulan. Dosis 3-4 tutup / pohonTahap 2: Aplikasikan setiap 3-4 bulan. Dosis 3-4 tutup / pohonCatatan: Akan lebih baik pemberian diselingi / ditambah SUPER NASA 1-2 kali / tahun dengan dosis 1 botol 200 + tanaman. Bagaimana untuk melihat Teknik Penanaman (Titik 3.2.3.)3.3.4. Daun pemangkasanAda tiga jenis pemangkasan adalah:a. Pemangkasan pasirMembuang daun kering, buah atau buah busuk pertama kalinya 16-20 tanaman bulan.b. Penurunan produksiPotong daun yang tumbuh tumpang tindih (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.c. Pemeliharaan pemangkasanBuang daun songgo dua secara teratur sehingga jumlah tanaman pokok hanya ada 28-54 helai.3.3.5. Bunga pengebirianBunga potong tumbuh pria dan wanita pada 12-20 bulan tanaman tua.3.3.6. Buatan PenyerbukanUntuk mengoptimalkan jumlah tandan buah, penyerbukan dibantu dibuat oleh manusia atau serangga.a. Penyerbukan oleh manusiaSelesai saat tanaman 2-7 minggu pada bunga betina sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Karakteristik bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna stigma kemerahan dan berlendir. Penyerbukan cara:1. Mandi bunga selubung.2. Campur serbuk sari dengan murni bedak (1:2). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada stigma menggunakan lap bayi / puffer.b. Penyerbukan oleh serangga penyerbuk Kelapa SawitCamerunicus Elaeidobius serangga penyerbuk tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dirilis menjadi bunga betina sebagai represif. Keuntungan ini adalah tandan buah cara yang lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, lebih produksi minyak 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%. 

 



Hama dan Penyakit

3.4.1. Hamaa. Hama MitePenyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun bronz mengkilap dan berwarna. Pengendalian: Semprotkan Pestona atau BVR.b. Ulat SetoraPenyebab: Setora Nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga lidinya ditinggalkan sendirian. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.3.4.2. Penyakita. Akar LedakanPenyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Menyerang bagian akar. Gejala: Kematian mendadak di persemaian bibit, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: membuat persemaian yang baik, penyediaan air irigasi pada musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan penggunaan Natural GLIO.b. Garis kuningPenyebab: Fusarium oxysporum. Daun diserang. Gejala: kuning pucat oval lingkaran di sekitar warna coklat pada daun, daun kering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan penggunaan Natural GLIO sejak awal.c. Dry Rot BasalPenyebab: Ceratocyctis paradoxa. Rods diserang. Gejala: kulit rapuh, daun dan busuk kering, daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.Catatan: Jika pengendalian hama dengan menggunakan pestisida alami tidak dapat mengatasi dengan pestisida kimia yang dianjurkan digunakan. Agar lebih merata penyemprotan pestisida kimia dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) / tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat dicampur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) / tangk
I


Panen

Harvest TimeMulai berbuah setelah 2,5 tahun dan 5,5 bulan setelah penyerbukan masak. Dapat dipanen ketika tanaman telah berusia 31 bulan, setidaknya 60% dari buah itu masak panen, pohon-pohon 1 dari 5 tandan buah panen matang. Karakteristik tandan matang dipanen minimal 5 bagian lepas / jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau setidaknya 10 buah tandan longgar seberat 10 kg atau lebih.

 

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya 
Category: 1 komentar

TUGAS KKPI TINGKAT IV

PROPOSAL USAHA
PENGOLAHAN BIJI KAKAO
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadira tTuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal Industri PT.Cokelat Jaya. Proposal ini merupakan salah satu syarat pendirian usaha dan sebagai acuan untuk menjalankan usaha di kemudian hari.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.Dalam penyusunan proposal ini, penyusun menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua.

Temanggung.  Februari  2015

A.Nama Perusahaan

PT.Cokelat Jaya didirikan oleh seorang pengusaha lulusan smk pertanian yang bernama Miftahudin Fahmi saat berusia 25 tahun. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 yang merintis tentang pengolahan biji kakao. Alamat Jalan Raya Bambang Sudibyo No.14 Menggoro Tembarak Temanggung

B. Komoditas Perusahaan

Pengolahan biji kakao
Biji kakao merupakan salah satu komoditi perdagangan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan dalam rangka usaha memperbesar/meningkatkan devisa negara serta penghasilan petani kakao. Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan terus meningkat, namun mutu yang dihasilkan sangat rendah dan beragam, antara lain kurang terfermentasi, tidak cukup kering, ukuran biji tidak seragam, kadar kulit tinggi, keasaman tinggi, cita rasa sangat beragam dan tidak konsisten. Hal tersebut tercermin dari harga biji kakao Indonesia yang relatif rendah dan dikenakan potongan harga dibandingkan dengan harga produk sama dari negara produsen lain. Namun disisi lain kakao Indonesia juga mempunyai keunggulan yaitu mengandung lemak coklat dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik.
Beberapa faktor penyebab mutu kakao beragam yang dihasilkan adalah minimnya sarana pengolahan,lemahnya pengawasan mutu serta penerapan teknologi pada seluruh tahapan proses pengolahan biji kakao rakyat yang tidak berorientasi pada mutu.
Kriteria mutu biji kakao yang meliputi aspek phisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya. Tahapan proses pengolahan dan spesifikasi alat dan mesin yang digunakan yang menjamin kepastian mutu harus didefinisikan secara jelas.
Selain itu pengawasan dan pemantauan setiap tahapan proses harus dilakukan secara rutin agar tidak terjadi penyimpangan mutu, karena hal demikian sangat diperhatikan oleh konsumen, disebabkan biji kakao merupakan bahan baku makanan atau minuman.
Proses pengolahan buah kakao menentukan mutu produk akhir kakao, karena dalam proses ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.

C.Penanganan Quality Qontrol Perusahaan

Penanganan quality control pengolahan biji kakao ada beberapa macam, diantaranya adalah:
a.Pengawasan pemanenan
Pengawasan panen buah kakao yang matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah kakao yang semula hijau menjadi kuning. Buah kakao yang tidak matang berdampak pada kualitas bijinya.
b.Sortasi buah sehat dan pembersihan
Buah sehat adalah buah matang yang tidak terkena serangan hama dan penyakit, ditandai oleh tampilan kulit buah yang mulus dan segar.
berikut ini adalah vidio pembersihan biji kakao:
c.Analisa kadar air
Biji kakao hasil fermentasi dikeringkan secara mekanis pada suhu 50-55 oC. Kadar air biji kakao yang semula 55 % turun menjadi 7% selama 40 jam. Sumber energy pengeringan adalah kolektor surya dan kayu yang diperoleh dari hasil pangkasan pohon pelindung tanaman kakao. Kipas udara pengering digerakkan oleh motor listrik atau motor disel dengan bahan bakar bio-disel.
d.sortasi biji kakao kering
Biji kakao hasil pengeringan disortasi secara mekanik untuk memisahkan biji ukuran besar [jumlahbiji 85 – 90/100 gr sample], ukuran medium [jumlah biji 95 – 110/100 gr sampel] dan ukuran kecil [jumlah biji> 110/100gr sampel].Biji pecah dan kotoran terpisah di rak paling bawah.Mesin sortasi mempunyai kapasitas1.000 kg/jam.

D.Penanganan Limbah Perusahaan
Limbah yang dihasilkan adalah kulit buah kakao yang sanagat tebal.Kulit buah kakao dapat digunakan sebagai bahan baku kompos, pakan ternak dan biogas.

E.HRD dan standard Pegawai Perusahaan
Bagian HRD menangani tentang kepegawaian dan karyawan
Berikut ini beberapa standard pegawai perusahaan:
Manager:
1.Pendidikan minimal S1 di bidang perkebunan
2.Laki-laki maksimal 35 tahun
3.Mempunyai jiwa pemimpin,berkepribadian baik
4.Menguasai Mc.Office
5.Dapat menggunakan internet dan E-mail

6.Produk hasil olah dan sasaran pemakai local/Eksport
Produk yang dihasilkan adalah biji kakako yang mempunyai kualitas tinggi,telah di fermentasi yang siap untuk diperdagangkan. Sedangkan untuk sasaran pemakaian adalah ekspor dikarenakan di Indonesia tidak ada pabrik cokelat.

7.System Pemasaran produk/jasa
System pemasaran poduk dilakukan dengan system eksport yaitu bekerja sama dengan pabrik-pabrik pembuatan cokelat yang ada di berbagai Negara seperti Malaysia dan Singapura.

8.Pola Kerjasama, Anakbinaan Usaha
PT.Cokelat Jaya bekerjasama dengan para petani cokelat dengan menggunakan system kemitraan. Yaitu para petani diberi bibit oleh perusahaan setelah panen buah cokelat di jual ke perusahaan dengan harga yang telah disepakati.

9.Kepedulian ke Lingkungan sekitar Perusahaan
Bentuk kepedulian perusahaan kelingkungan sekitar yaitu dengan memanfaat kulit buah kakao untuk dijadikan biogas. Biogas dialirkan kerumah-rumah di sekitar perusahaan.

Category: 0 komentar

PENYERBUKAN ATAU POLINASI



Definisi dan Pengertian dari Penyerbukan atau Polinasi adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) ke kepala putik (stigma) sehingga akan terjadi proses pembuahan. Dari bentuk bantuan atau cara terjadinya penyerbukan dapat dikategorikan sebagai berikut:
·         Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari. Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan, padi, dan jagung.
·         Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam air.
·         Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul.
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
1.   Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
2.   Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
3.   Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4.   Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga golek.
Jenis penyerbukan
Abiotik
Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa keterlibatan organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan hewan. Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah penyerbukan oleh angin. Bentuk penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan, dan pohon deciduous banyak. Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada tanaman air yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80% dari semua penyerbukan tanaman biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan biotik umumnya insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma dan penyerbuk mereka saling disesuaikan untuk penyerbukan. Yang paling terkenal contoh mungkin adalah anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies terkait kumbang. Conifera Kebanyakan anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan angin. Spesies abiotik diserbuki, 98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki oleh air.
Biotik
Lebih umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang membawa atau memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian reseptif dari putik. Ini adalah penyerbukan biotik. Ciri-ciri berbagai bunga (dan kombinasinya) yang diferensial menarik satu jenis penyerbuk atau lain dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar ada sekitar 200.000 jenis hewan penyerbuk, yang sebagian besar adalah serangga.
Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga seperti, lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), ngengat dan kupu-kupu (Lepidoptera), dan lalat ( Diptera).
Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan kelelawar, khususnya, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters, dan kelelawar buah. Tanaman disesuaikan dengan menggunakan kelelawar atau ngengat sebagai penyerbuk biasanya memiliki kelopak putih dan aroma yang kuat, sedangkan tanaman yang menggunakan burung sebagai penyerbuk cenderung untuk mengembangkan kelopak merah dan jarang mengembangkan aroma (beberapa burung bergantung pada indra penciuman untuk menemukan makanan nabati ).
Penyerbukan Anthropophily oleh manusia, seringkali penyerbukan buatan yang digunakan dalam teknik hibridisasi.
Hubungan dengan pertanian
Di bidang pertanian
Manajemen Penyerbukan adalah cabang dari pertanian yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan penyerbuk hadir dan sering melibatkan budaya dan penambahan penyerbuk dalam situasi monokultur, seperti kebun buah-buahan komersial. Acara penyerbukan terbesar dikelola di dunia adalah di kebun almond California, di mana hampir setengah (sekitar satu juta sarang) dari lebah madu AS truk ke kebun almond setiap musim semi. New York tanaman apel membutuhkan sekitar 30.000 sarang, tanaman blueberry Maine menggunakan sekitar 50.000 sarang setiap tahun.
Lebah juga dibawa ke penanaman komersial mentimun, labu, melon, stroberi, dan tanaman lainnya. Lebah madu bukan satu-satunya penyerbuk dikelola: beberapa spesies lain dari lebah juga dibesarkan sebagai penyerbuk. Lebah leafcutter alfalfa merupakan penyerbuk penting untuk benih alfalfa di barat Amerika Serikat dan Kanada. Bumblebees semakin dibesarkan dan digunakan secara luas untuk tomat rumah kaca dan tanaman lainnya. Well-diserbuki blackberry blossom mulai mengembangkan buah. Setiap drupelet baru jadi memiliki stigma sendiri dan penyerbukan yang baik membutuhkan pengiriman biji-bijian banyak serbuk sari ke bunga sehingga semua drupelets berkembang.
Pentingnya ekologi dan penyerbukan alami oleh serangga untuk tanaman pertanian, meningkatkan kualitas dan kuantitas. Pertanian sekitar hutan atau padang rumput liar dengan penyerbuk asli dekat tanaman pertanian, seperti apel, almond atau kopi dapat meningkatkan hasil mereka dengan sekitar 20%. Manfaat penyerbuk asli dapat meningkatkan hasil pertanian - contoh sederhana dari nilai ekonomi sebuah ekologi.
The American Institute of Biological Sciences melaporkan bahwa penyerbukan serangga asli menyimpan Amerika Serikat ekonomi pertanian hampir sekitar $ 3,1 miliar per tahun melalui produksi tanaman alami;. penyerbukan menghasilkan beberapa $ 40000000000 senilai produk setiap tahun di Amerika Serikat saja.
Penyerbukan tanaman pangan telah menjadi isu lingkungan, karena dua tren. Kecenderungan untuk sarana monokultur bahwa konsentrasi yang lebih besar dari penyerbuk yang dibutuhkan saat mekar daripada sebelumnya, namun daerah ini hijauan miskin atau bahkan mematikan bagi lebah untuk sisa musim. Kecenderungan lainnya adalah penurunan populasi penyerbuk, karena penyalahgunaan pestisida dan berlebihan, penyakit baru dan parasit lebah, penebangan tebang habis, penurunan peternakan lebah, pengembangan pinggiran kota, penghapusan pagar dan habitat lainnya dari peternakan, dan kepedulian masyarakat tentang lebah. Udara luas penyemprotan untuk nyamuk karena kekhawatiran West Nile menyebabkan percepatan hilangnya penyerbuk.
Solusi AS untuk kekurangan penyerbuk, sejauh ini, telah bagi peternak lebah komersial menjadi kontraktor penyerbukan dan untuk bermigrasi. Sama seperti menggabungkan pemanen mengikuti panen gandum dari Texas ke Manitoba, peternak lebah mengikuti mekar dari selatan ke utara, untuk memberikan penyerbukan untuk tanaman yang berbeda.

Artikel Terkait :
·         Endosperm dalam Biji
·         Embryo
·         Ovule
·         Pembuahan
·         Penyerbukan
·         Penyerbukan atau polinasi
·         Bioteknologi
·         Kebun Benih


Berikut adalah video polinasi oleh lebah:





Category: 0 komentar