PROPOSAL
USAHA
PENGOLAHAN
BIJI KAKAO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan kehadira tTuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal Industri PT.Cokelat Jaya.
Proposal ini merupakan salah satu syarat pendirian usaha dan sebagai acuan untuk
menjalankan usaha di kemudian hari.
Dalam kesempatan
ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini.Dalam penyusunan proposal ini, penyusun menyadari bahwa
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat
bagi kita semua.
Temanggung. Februari 2015
A.Nama
Perusahaan
PT.Cokelat Jaya
didirikan oleh seorang pengusaha lulusan smk pertanian yang bernama Miftahudin
Fahmi saat berusia 25 tahun. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 yang
merintis tentang pengolahan biji kakao. Alamat Jalan Raya Bambang Sudibyo No.14
Menggoro Tembarak Temanggung
B.
Komoditas Perusahaan
Pengolahan biji kakao
Biji kakao
merupakan salah satu komoditi perdagangan yang mempunyai peluang untuk
dikembangkan dalam rangka usaha memperbesar/meningkatkan devisa negara serta
penghasilan petani kakao. Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan terus
meningkat, namun mutu yang dihasilkan sangat rendah dan beragam, antara lain
kurang terfermentasi, tidak cukup kering, ukuran biji tidak seragam, kadar
kulit tinggi, keasaman tinggi, cita rasa sangat beragam dan tidak konsisten.
Hal tersebut tercermin dari harga biji kakao Indonesia yang relatif rendah dan
dikenakan potongan harga dibandingkan dengan harga produk sama dari negara
produsen lain. Namun disisi lain kakao Indonesia juga mempunyai keunggulan
yaitu mengandung lemak coklat dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu
yang baik.
Beberapa faktor
penyebab mutu kakao beragam yang dihasilkan adalah minimnya sarana
pengolahan,lemahnya pengawasan mutu serta penerapan teknologi pada seluruh
tahapan proses pengolahan biji kakao rakyat yang tidak berorientasi pada mutu.
Kriteria mutu
biji kakao yang meliputi aspek phisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek
keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap
tahapan proses produksinya. Tahapan proses pengolahan dan spesifikasi alat dan
mesin yang digunakan yang menjamin kepastian mutu harus didefinisikan secara
jelas.
Selain itu
pengawasan dan pemantauan setiap tahapan proses harus dilakukan secara rutin
agar tidak terjadi penyimpangan mutu, karena hal demikian sangat diperhatikan
oleh konsumen, disebabkan biji kakao merupakan bahan baku makanan atau minuman.
Proses
pengolahan buah kakao menentukan mutu produk akhir kakao, karena dalam proses
ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa
yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.
C.Penanganan
Quality Qontrol Perusahaan
Penanganan quality control pengolahan biji
kakao ada beberapa macam, diantaranya adalah:
a.Pengawasan pemanenan
Pengawasan panen buah kakao yang matang ditandai
oleh perubahan warna kulit buah kakao yang semula hijau menjadi kuning. Buah kakao
yang tidak matang berdampak pada kualitas bijinya.
b.Sortasi buah sehat dan pembersihan
Buah sehat adalah buah matang yang tidak terkena
serangan hama dan penyakit, ditandai oleh tampilan kulit buah yang mulus dan segar.
berikut ini adalah vidio pembersihan biji kakao:
c.Analisa kadar air
Biji kakao hasil
fermentasi dikeringkan secara mekanis pada suhu 50-55 oC. Kadar air biji kakao yang
semula 55 % turun menjadi 7% selama 40 jam. Sumber energy pengeringan adalah kolektor
surya dan kayu yang diperoleh dari hasil pangkasan pohon pelindung tanaman kakao.
Kipas udara pengering digerakkan oleh motor listrik atau motor disel dengan bahan
bakar bio-disel.
d.sortasi biji kakao kering
Biji kakao hasil
pengeringan disortasi secara mekanik untuk memisahkan biji ukuran besar
[jumlahbiji 85 – 90/100 gr sample], ukuran medium [jumlah biji 95 – 110/100 gr
sampel] dan ukuran kecil [jumlah biji> 110/100gr sampel].Biji pecah dan kotoran
terpisah di rak paling bawah.Mesin sortasi mempunyai kapasitas1.000 kg/jam.
D.Penanganan
Limbah Perusahaan
Limbah yang dihasilkan adalah kulit buah kakao
yang sanagat tebal.Kulit buah kakao dapat digunakan sebagai bahan baku kompos,
pakan ternak dan biogas.
E.HRD
dan standard Pegawai Perusahaan
Bagian HRD menangani tentang kepegawaian dan
karyawan
Berikut ini beberapa standard pegawai perusahaan:
Manager:
1.Pendidikan minimal S1 di bidang perkebunan
2.Laki-laki maksimal 35 tahun
3.Mempunyai jiwa pemimpin,berkepribadian baik
4.Menguasai Mc.Office
5.Dapat menggunakan internet dan E-mail
6.Produk
hasil olah dan sasaran pemakai local/Eksport
Produk yang dihasilkan adalah biji kakako
yang mempunyai kualitas tinggi,telah di fermentasi yang siap untuk diperdagangkan.
Sedangkan untuk sasaran pemakaian adalah ekspor dikarenakan di Indonesia tidak ada
pabrik cokelat.
7.System
Pemasaran produk/jasa
System pemasaran poduk dilakukan dengan
system eksport yaitu bekerja sama dengan pabrik-pabrik pembuatan cokelat yang
ada di berbagai Negara seperti Malaysia dan Singapura.
8.Pola
Kerjasama, Anakbinaan Usaha
PT.Cokelat Jaya bekerjasama dengan para
petani cokelat dengan menggunakan system kemitraan. Yaitu para petani diberi
bibit oleh perusahaan setelah panen buah cokelat di jual ke perusahaan dengan
harga yang telah disepakati.
9.Kepedulian
ke Lingkungan sekitar Perusahaan
Bentuk kepedulian perusahaan kelingkungan sekitar
yaitu dengan memanfaat kulit buah kakao untuk dijadikan biogas. Biogas
dialirkan kerumah-rumah di sekitar perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar